Jakarta – Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mengingatkan kepada rakyat Indonesia agar jangan pernah merasa
menjadi bangsa kecil. Rakyat Indonesia harus berpikiran besar sehingga bisa
menghasilkan karya besar. Dalam pidatonya pada peringatan Hari Kebangkitan
Nasional di SCTV Tower, Jakarta, Rabu, Presiden mengatakan dengan berpikiran
seperti bangsa kecil maka Indonesia tidak akan pernah menjadi bangsa besar.
“Kita tidak boleh merasa menjadi bangsa kecil, karena dengan begitu tidak
pernah menjadi bangsa besar,” ujarnya.
Pada peringatan 101 tahun kebangkitan nasional itu, Presiden juga mengatakan tidak ada alasan Indonesia tidak bisa menjadi negara maju di abad ke-21. Peresmian televisi digital yang disiarkan oleh konsorsium beberapa televisi swasta pada acara peringatan itu, menurut Presiden, dapat menjadi pertanda bahwa Indonesia sudah memasuki era baru teknologi. Selain itu, Presiden juga menyebutkan beberapa peristiwa yang ia sebut tonggak sejarah yang menandakan bahwa Indonesia sudah memiliki modal untuk menjadi negara maju dan berbudaya unggul. Di antaranya adalah kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah konferensi PBB untuk perubahan iklim dan konferensi kelautan dunia, sehingga Indonesia telah ambil bagian dalam upaya dunia mengatasi masalah lingkungan akibat perubahan iklim.Presiden juga menyebutkan beberapa prestasi yang diraih Indonesia, yaitu Indonesia berhasil mengatasi krisis pangan dan energi serta bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi positif di tengah kondisi krisis keuangan global.
Pada peringatan 101 tahun kebangkitan nasional itu, Presiden juga mengatakan tidak ada alasan Indonesia tidak bisa menjadi negara maju di abad ke-21. Peresmian televisi digital yang disiarkan oleh konsorsium beberapa televisi swasta pada acara peringatan itu, menurut Presiden, dapat menjadi pertanda bahwa Indonesia sudah memasuki era baru teknologi. Selain itu, Presiden juga menyebutkan beberapa peristiwa yang ia sebut tonggak sejarah yang menandakan bahwa Indonesia sudah memiliki modal untuk menjadi negara maju dan berbudaya unggul. Di antaranya adalah kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah konferensi PBB untuk perubahan iklim dan konferensi kelautan dunia, sehingga Indonesia telah ambil bagian dalam upaya dunia mengatasi masalah lingkungan akibat perubahan iklim.Presiden juga menyebutkan beberapa prestasi yang diraih Indonesia, yaitu Indonesia berhasil mengatasi krisis pangan dan energi serta bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi positif di tengah kondisi krisis keuangan global.
Peringatan 101 tahun kebangkitan
nasional ditandai dengan peresmian televisi digital oleh konsorsium beberapa
stasiun televisi, peresmian pelayanan saluran telepon desa, serta pencanangan
kembali gerakan Aku Cinta Indonesia. Menurut Menteri Komunikasi dan
Informatika, M Nuh, saat ini masih ada sekitar 31 ribu desa di Indonesia yang
belum tersentuh layanan informasi. Namun, pada Juni 2010 melalui program
pembangunan teknologi informasi yang dilakukan pemerintah, M Nuh mengatakan, 31
ribu desa itu sudah mendapatkan layanan komunikasi termasuk sambungan internet.
Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Presiden Yudhoyono melakukan dialog
interaktif melalui telekonferensi dengan masyarakat di empat daerah, yaitu di
Desa Ubrub Papua, Desa Adaud, Maluku Tenggara Barat, Desa Sakatak Buji
Kalimantan Timur, dan Desa Ranupani, Lumajang, Jawa Timur.
Masyarakat di empat desa itu antara lain meminta pemerintah untuk menambah saluran komunikasi di pedalaman, perbaikan dan penambahan ruas jalan, serta penambahan daya listrik. Selain itu, Presiden juga melakukan dialog dengan masyarakat Indonesia yang berada di Tokyo, Jepang, dan di Den Haag, Belanda. (Antaranews)
Masyarakat di empat desa itu antara lain meminta pemerintah untuk menambah saluran komunikasi di pedalaman, perbaikan dan penambahan ruas jalan, serta penambahan daya listrik. Selain itu, Presiden juga melakukan dialog dengan masyarakat Indonesia yang berada di Tokyo, Jepang, dan di Den Haag, Belanda. (Antaranews)
Posting Komentar